Srinthil 11: Perempuan dalam Layar Kaca
Harga : 23000
Download File: Srinthil 11: Perempuan dalam Layar Kaca
Pesatnya industri pertelevisian di Indonesia telah melahirkan tayangan layar kaca, yang lebih banyak memberi menu hiburan dan varian info(tainment) pada pemirsa. Sinetron adalah salah satu dari bermacam menu yang ditawarkan layar kaca, sebagai unit hiburan masal yang berjasa karena telah berhasil mengukuhkan ideologi pasar. Karena keberadaan tayangan sinetron dalam layar kaca tidak pernah lepas dari nilai kapital dan sepenuhnya ditopang oleh keberadaan pemasang iklan, maka keberadaan perempuan yang sarat dengan proses komodifikasi, lebih diasosiasikan sebagai ‘ruh’ hiburan dalam tiap tayangan televisi.
Meskipun terkesan semu dan hanya sebatas bayangan atau pantulan dari realitas, layar kaca telah beranjak berubah menjadi dunia tersendiri. Dengan menjadi sebuah realitas bayang-bayang, tiap tayangannya berhasil memberikan gambaran yang utuh meski beresiko melebihi realitas sebenarnya. Dunia bayangan itu telah menciptakan kualifikasi bagi tiap aktor yang berada di dalamnya. Perempuan adalah aktor elementernya. Kualifikasi yang diciptakan dalam sistem industri pertelevisian, membuat perempuan patuh kepada amanat pasar. Kualifikasi kecantikan atau male gaze serta mitos, menjadi panel khusus yang efektif menggerakkan tubuh perempuan dalam layar kaca. Hal ini kemudian membawa pergulatan tersendiri bagi perempuan yang menjadi subjek dalam layar kaca. Pergulatan dari awal masuk dunia broadcast yang sarat dengan persaingan, sampai dengan mekanisme survival untuk mempertahankan eksistensi di dunia bayangan itu. Otonomi tubuh sebagai benteng moral dan berani mengambil sikap, menjadi penting ketika perempuan tampil sebagai seorang aktris. Karena layar kaca adalah medan pertarungan aktor-aktor kekuasaan dan ideologi-ideologi dominan, maka kekuatan negara, agama serta pasar sangat menentukan keberadaan perempuan beserta pencitraannya.
Judul : Perempuan Seni dan Gerak Sosial Banyuwangi
Seri : Jurnal
Penerbit : Srinthil Kajian Perempuan Multikultural Desantara Foundation
Harga : Rp. 23,500,-
Pencarian
Kategori Srinthil ID
- Srinthil edisi 24: Perempuan dalam Lingkaran Ritus Ziarah
- Srinthil edisi 23: Perempuan petani mengelola perubahan
- Srinthil edisi 22: Tuak Tradisi dan Perempuan
- Srinthil edisi 21 : Urban Sufism
- Srinthil edisi 20 : Perempuan di atas lumpur
- Srinthil Edisi 19: Gerak sosial perempuan miskin kota
- Srinthil 18 : Gerwani
- Srinthil 17 : Jilbab, Komodifikasi, dan Pergulatan Identitas Islam
- Srinthil 16 : Dilema Status Kewarganegaraan Perempuan Tionghoa Miskin
- Srinthil 15 : Jejak Negosiasi Perempuan Aceh
- Srinthil 14 : Balian Bawe : Keperkasaan Perempuan Mulai Tenggelam
- Srinthil 13 : Tandha’ : Jungkir Balik Kekuasaan Laki-laki Madura
- Srinthil 12 : Penari Gandrung dan Gerak Sosial Banyuwangi
- Srinthil 11: Perempuan dalam Layar Kaca
- Srinthil 10 : Perempuan dan Komodifikasi Seksualitas
Random Post
- Menjadi Diri Sendiri(0)
- Pernyataan Sikap: Negara Sebaiknya Bersikap Adil dan Netral(0)
- Selamat datang di Banyuwangi(0)
- Seniman Cikeusal, Tegar di Tengah Kemoderenan(0)
- Hak Minoritas di Indonesia(0)
- Bahasa dan Peradaban(0)
- Suhadiyah: Tandha Balik Arus Patriarki Madura(0)
- Dari Kemiren ke Hollywood(0)
- Rh. Atong Tjakradinata: Kita Hanya Ingin Mengingat Sejarah(0)
- Nirvana, Bukan Hanya Dirimu(0)
- Ahmad Suaedy dan Ekspresi Islam Indonesia(0)
- Behind The Scene “Lari dari Blora?(1)
- Bermufakat Melawan Perusak Lingkungan(2)
- Gereja Gekindo Getsemane: Setelah Dua Tahun Disegel, Kini Dibongkar(0)
- Memahami Klaim Kebenaran Agama: Suatu Refleksi Filosofis(0)