Obyektifitas
admin | 27 - Nov - 2008Apa itu obyektifitas, sering sering sekali didadapati berbagai jawaban yang mengandaikan kebebasan nilai, kepentingan dan sebagainya. Namun mungkinkah ?
Memang dalam epistemologi positivistik dan empiris, sang peneliti atau sang tahu yang obyektif mengandaikan tidak punya kepentingan dan berjarak dengan obyek pengetahuan. Pengetahuan dalam perspertif ini lahir dan menyuguhkan pengetahuan tanpa kepentingan apapun dan mengklaim tidak ada udang dibalik batu atas pengetahuan tersebut.
Jadi disini peneliti dalam kondisi observasi yang standar akan memiliki pengetahuan yang sama dengan peneliti lain.
Kalangan feminis, seperti Sandra Harding, mengkritik pandangan obyektifitas diatas. Pemahaman obyektifitas diatas dianggap tidak lebih dari obyektifitas yang lemah. Kalangan feminis berpendapat meski obyektifitas yang ortodoks diatas lahir dari dan mempromosikan kepentingan peneliti yang mengeneralisir konsepsi yang pengetahuan ilmiah yang ideal yang ternyata tidak mempraktekan diri sebagai ilmuwan atau menempatkan sang tahu dalam kira-kira.
Tweet
« Jejak Identitas Perempuan Tionghoa dalam Karya Sastra
Tulisan sesudahnya:
Jejak Identitas Perempuan Tionghoa dalam Karya Sastra (2) »
Pencarian
Kategori Istilah
Random Post
- Hak Minoritas di Indonesia(0)
- Srinthil 03 : Gandrung, Demi Hidup Menyusuri Malam(0)
- Sebuah Pesantren tanpa Gus(4)
- Srinthil 15 : Jejak Negosiasi Perempuan Aceh(1)
- Pengakuan Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu(0)
- Hasnan Singodimayan: Duta Tanah Using(0)
- Ngatrulin, Dukun Desan Ngadas, Tengger(0)
- Papuangan Padang: Sisa Kedigjayaan Pemerintahan Lokal(0)
- Saya Ingin Revolusi Seksualitas di Indonesia(0)
- Maudhu Lompoa : Di Panggung Kecil itu Kami Puja Rasulullah(1)
- RUU Terapan Hukum Perkawinan Islam Abaikan Kesetaraan dan Pluralisme(0)
- Ludruk, Bangkitlah!(0)
- Obyektifitas(0)
- Syariat Islam Tidak Identik dengan Cambuk(0)
- Mengangkat Kembali Wacana Komunalisme(0)