MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru
MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru
ISBN : 979-3596-03-1
Jumlah Halaman : 368
Penulis: Abdul Aziz, Abdul Munim, dkk
Penerbit : Desantara
Tahun Terbit : 2004
Harga : Rp49000
Harga Promo: Rp25000
Pemesanan: mail@desantara.org
Telp. 021 77201121
Instrumentalisasi agama yang dilakukan Orde Baru dalam bentuk berbagai kebijakan yang dilembagakan melalui Departemen Agama, telah menempatkan posisi agama-agama “resmi” sebagai subordinat baru terhadap berbagai “aliran”, “sekte” atau apapun namanya, yang muncul akibat persoalan interpretasi terhadap doktrin. Dengan amat mudah aliran-aliran itu akan dituduh sebagai aliran “sesat” ketika tidak ada kesesuaian dengan aliran utama (mainstream), khususnya jika bertentangan dengan kepentingan negara. Sehingga lembaga-lembaga keagamaan seperti MUI, PGI, MAWI, dan sebagainya, dalam tahap “tertentu”, telah bertindak sebagai perpanjangan negara.
Kala para wanita mendendangkan lagu, nabi Muhammad menikmati dengan penuh perhatian bahkan nabi mengoreksi liriknya yang dianggap kurang layak. Kumpulan hadits yang bisa dipertanggungjawabkan kesahihannya ini, menunjukan bahwa Nabi Muhammad mengapresiasi berbagai bentuk kesenian, seperti tarian, nyanyian dan musik. Kesenian memiliki makna penting dalam kehidupan Nabi Muhammad. Bahkan nabi pernah menyelenggarakan festival musik dan tari di ruangan masjid. Festival itu menyuguhkan kesenian orang-orang Afrika, yang saat itu dianggap ganjil oleh kebanyakan orang Arab. Islam agama yang realistis, Islam memperhatikan tabiat dan kebutuhan manusia. Salah satu yang dibutuhkan manusia adalah keindahan seni.
Tweet
Pencarian
Kategori Buku
- Buku: Identitas Urban, Migrasi, dan Perjuangan Ekonomi-Politik di Makassar
- Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis
- Info Buku: Agama dan Kebudayaan
- Buku Identitas Perempuan Indonesia
- Marxisme dan Kritik Sastra
- Hadis-hadis Kebudayaan
- Ilusi Demokrasi
- MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru
- Pergulatan Negara,Agama dan Kebudayaan
- Membaranya Batubara: Konflik Kelas dan Etnik Ombilin-Sawahlunto-Sumatera Barat (1892-1996)
- Ritus Modernisasi : Aspek Sosial & simbolik Teater Rakyat Indonesia
- Keindonesiaan dan Kemelayuan dalam Satra
- Bencana Industri; Relasi Negara, Perusahaan dan Masyarakat Sipil
- Etnografi Gandrung: pertarungan identitas
- Kiai, Musik dan Kitab Kuning
Kategori diskon25
- Info Buku: Agama dan Kebudayaan
- MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru
- Ritus Modernisasi : Aspek Sosial & simbolik Teater Rakyat Indonesia
- Keindonesiaan dan Kemelayuan dalam Satra
- Etnografi Gandrung: pertarungan identitas
- Kamp Pengasingan Moncongloe
- In The Shadow of Change; Bercermin dalam Bayangan, Citra Perempuan dalam Sastra Indonesia
- Radikalisasi Pemuda, PRD Melawan Tirani
- Perempuan Multikultural
- Jihad Melawan Islam Ekstrem
Random Post
- Simbol Sebagai Perebutan Ruang(0)
- Susahnya Menjaga Kewarasan di Negeri ini(0)
- Memperkuat Lembaga Adat Dayak(0)
- Menyemai Wawasan Kebangsaan Di Aras Pendidikan Pesantren(0)
- Kronologi bentrokan Polisi vs Warga Kedumulyo berkaitan dengan rencana pendirian pabrik Semen Gresik(0)
- Matinya Erau dari Tradisi ke Politisasi Etnik(0)
- Kolom Isian Agama dalam Buku Raport Saya Tertulis [-](0)
- Imam Perempuan dan Tubuh Tuhan(0)
- Pakarena, Estetika Pariwisata dan Konstruksi Agama(0)
- Perempuan Tandha dalam Masyarakat Madura(0)
- Fatwa Buat Inul, Adilkah?(0)
- Komunitas NU di AS Terbentuk(0)
- Cara Beda To Mimala Memaknai Yang Esa(0)
- Majalah Desantara Edisi 08/Tahun III/2003: Seks dan Masyarakat “Multitafsir”.(0)
- Srinthil 12 : Penari Gandrung dan Gerak Sosial Banyuwangi(0)
Selamat Sore…
Bisakah saya mendapatkan/membeli buku “Menekuk Agama, Membangun Tahta”? Berapa harganya? Bagaimana caranya?
Buku bisa dipesan melalui email atau hub Adee di 082124404533.