Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis

Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis
ISBN : 979-3596-00-7
Jumlah Halaman : 219
Penulis : Halilintar Lathif
Penerbit : Desantara Foundation
Tahun Terbit : 2004
Harga : Rp24000
Harga Promo: Rp15000
Pemesanan: mail@desantara.org
Telp. 021 77201121
Bissu adalah pendeta agama Bugis kuno pra Islam. Ketua para bissu adalah seorang yang bergelar Puang Matowa atau Puang Towa. Secara bioligis, sekarang, bissu kebanyakan laki-laki (berpenis) dan sedikit yang perempuan (bervagina). Dalam kesehariannya, bissu berpenampilan seperti layaknya perempuan. Sehingga tidak mudah membedakan mana bissu yang laki-laki dan mana bissu yang perempuan.
Realitas seperti ini dianggap menjadikan bissu dianggap tidak sunnatullah, karena mereka laki-laki tapi berpenampilan seperti perempuan. Bissu juga dianggap menyimpang dari ajaran agama (dalam hal ini agfama Islam), misalnya mereka dikatakan penyembah berhala. Padahal mereka melakukan pemujaan terhadap tuhan sesuai tatacara agama yang mereka yakini.
Karena hal inilah sering terjadi pemaksaan terhadap keberadaan dan keyakinan agama Bugis ini. DI/TII di bawah Kahar Muzakar merupakan kelompok yang pernah berambisi mengembalikan para bissu ke dalam Islam. Aksi kelompok ini tak jarang menggunakan kekerasan.
Pasca huruhara nasional tahun 65 – 66, dengan dalih memberantas komunisme, pemerintah berupaya memberantas agama-agama lokal, tak terkecuali agama Bugis Kuno. Agama-agama lokal dianggap bukan agama karena sistemnya tidka seperti agama resmiyang diakui negara.
Menghadapi tekanan dari kelompok masyarakat dan pemerintah, para bissu terdesak untuk menyelamatkan diri dan ada yangberalih ke agama resmi. Namun, tekanan-tekanan ini tidak menjadikan bissu musnah secara keseluruhan, tapi bisa beradaptasi dengan perubahan jaman yang cepat.
Buku ini mencoba memberi gambaran, siapa mereka, hirarki lembaga bissu, proses menjadi bissu dan nasibnya kini.
Penulis buku ini adalah Halilintar Lathif, seorang pegiat LSM yang bergaul akbra dengan bissu sejak puluhan tahun lalu, sehingga pemahamannya terhadap bissu tidak diragukan lagi.
Tweet
Pencarian
Kategori Buku
- Buku: Identitas Urban, Migrasi, dan Perjuangan Ekonomi-Politik di Makassar
- Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis
- Info Buku: Agama dan Kebudayaan
- Buku Identitas Perempuan Indonesia
- Marxisme dan Kritik Sastra
- Hadis-hadis Kebudayaan
- Ilusi Demokrasi
- MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru
- Pergulatan Negara,Agama dan Kebudayaan
- Membaranya Batubara: Konflik Kelas dan Etnik Ombilin-Sawahlunto-Sumatera Barat (1892-1996)
- Ritus Modernisasi : Aspek Sosial & simbolik Teater Rakyat Indonesia
- Keindonesiaan dan Kemelayuan dalam Satra
- Bencana Industri; Relasi Negara, Perusahaan dan Masyarakat Sipil
- Etnografi Gandrung: pertarungan identitas
- Kiai, Musik dan Kitab Kuning
Kategori diskon15
Random Post
- Perlindungan Negara Terhadap Hak-hak Kultural dan Hak Beragama(0)
- Put Mu’inah: Orang PKI Juga Ber-Tuhan(1)
- Srinthil Edisi 19: Gerak sosial perempuan miskin kota(0)
- Politik Kerukunan Model Negara(0)
- Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Pelarangan Pelacuran(0)
- Yang Beda Yang Dibungkam(0)
- Kurangi Birokratisasi Agama(0)
- Pelatihan Diskursus Kebudayaan dan Komunitas(0)
- Tak Ada Agama yang Lebih Benar, Tidak Ada Agama yang Tidak Sah(0)
- Jidat Yang Hitam Bukan Menjadi Ukuran(0)
- Pada Sebuah Khotbah(0)
- Perlindungan Anak di Bawah Bayang-Bayang Historiografi “Agama Resmi”(0)
- Jalanan, Perlawanan dan Pengakuan(0)
- “Komunitas Adat” di Banyuwangi(0)
- Satu Lagi, Masjid Ahmadiyah di Sukabumi Dibakar(0)


senang sekali membaca daftar katalog penerbit desantara foundation….. buku buku bermutu n hasil riset yang menarik…. apakah ada distribusi di solo? tengkyu. salam.
Terima kasih, mas Halim. Kalau mau pesen buku, bisa lewat website atau email kami, karena kemarin belum sampai Solo.