Wahid Institute
admin | 8 - Aug - 2011Wahid Institute diluncurkan secara resmi pada tanggal 7 September 2004 di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta. Meski demikian pergulatan ide, penyelenggaraan kegiatan dan pengurusan administrasi di pemerintah telah dirintis kurang lebih satu tahun sebelumnya.
Pergulatan ide itu dimulai sejak didirikannya website Abdurrahman Wahid www.gusdur.net pada 17 Agustus 2001; peluncuran buku Birografi Gus Dur versi bahasa Indonesia dan website pribadi Gus Dur versi Inggris pada 3 Juli 2003, keduanya di Jakarta. Kemudian disusul dengan kegiatan-kegiatan sebelum peluncuran.
Pada peluncurannya, WAHID Institute mengundang kolega dan jaringan yang sudah dibangun sebelumnya. Disamping Gus Dur sendiri, dalam acara peluncuran tersebut sejumlah tokoh dari dalam maupun luar negeri, tampil menyampaikan harapannya terhadap lembaga ini. Di antaranya, Susilo Bambang Yudhoyono yang ketika itu kandidat presiden; Prof. Nasr Hamid Abu Zayd, intelektual kelahiran Mesir yang kini mukim di Belanda; Dr. H. A. Syafi’i Ma’arif, Ketua Umum PP. Muhammadiyah; Dr. Moeslim Abdurrahman, Ketua PP. Muhammadiyah; KH. Dian Nafi’, kiai muda pemimpin pesantren Al-Muayyad, Solo, Jawa Tengah . Peluncuran dilanjutkan dengan seminar sehari, pada hari berikutnya.
Visi
The WAHID Institute bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip dan cita-cita intelektual Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, pluralisme agama-agama, multikulturalisme dan toleransi di kalangan kaum Muslim di Indonesia dan seluruh dunia.
Misi
The WAHID Institute mengemban komitmen menyebarkan gagasan Muslim progresif yang mengedepankan toleransi dan saling pengertian di masyarakat dunia Islam dan Barat. Institut juga membangun dialog di antara pemimpin agama-agama dan tokoh-tokoh politik di dunia Islam dan Barat.
Program-Program
Kampanye Islam, Pluralisme dan Demokrasi
The WAHID Institute memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara intelektual Muslim dengan non-Muslim yang berminat terhadap perkembangan Islam dan masyarakat Muslim, juga agama-agama dan kepercayaan, melalui penerbitan website, menyelenggarakan diskusi dan konferensi, serta merilis briefing tentang Islam dan isu-isu strategis secara berkala;
Penerbitan dan Perpustakaan
The WAHID Institute mendorong tersosialisasi dan terpublikasikannya gagasan-gagasan yang mendukung kampanye Islam, pluralisme dan demokrasi. Menerjemahkan naskah-naskah tersebut dari Bahasa Inggris dan Arab ke Bahasa Indonesia, dan sebaliknya.
The WAHID Institute juga membangun perpustakaan yang melayani aktivis Muslim, intelektual dan peneliti yang dirintis dari karya-karya dan pustaka koleksi pribadi Abdurrahman Wahid.
Capacity Building untuk Jaringan Muslim Progresif
The WAHID Institute melakukan pemetaaan gerakan Islam untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai unsur-unsur terpenting civil Islam di Indonesia. Berbagai infomasi tentang person, kelompok dan gerakan disusun menjadi database yang komprehensif guna mendukung terciptanya jaringan para pelaku gerakan, organisasi maupun individu.
Pendidikan
Memberi kesempatan kepada generasi muda dari seluruh Indonesia yang memiliki pengetahuan cukup mengenai Islam untuk mengikuti belajar bersama selama 5-6 bulan tentang pemikiran dan gerakan Muslim progresif yang dipersiapkan oleh institut.
Alamat
Jl. Taman Amir Hamzah No 8 Jakarta 10320 Indonesia
Phone : +62 21-3928233, 3145671
Fax : +62 21-3928250
E-mail: info@wahidinstitute.org
Situs: www.wahidinstitute.org danwww.gusdur.net
Versi bahasa Inggris belum ada
Tulisan sebelumnya:
« Agenda Ramadhan, Diskusi & Buka Puasa Bersama
Tulisan sesudahnya:
ICRP »
Pencarian
Kategori Jejaring
Random Post
- Tayub: Spiritualitas Rakyat Yang Bergeser(0)
- Kejahatan Hukum terhadap Masyarakat (Catatan dari FGD RKUHP di Makassar)(0)
- Richard Hoggart(0)
- Omah Kendeng: Rumah Belajar Kita(0)
- Bayang-Bayang Pabrik Semen di Keseharian Sedulur Sikep(0)
- Bila Bunyi Mulai Unjuk Gigi: Sebuah Cerita, dari Inul sampai Nirvana(0)
- Masyarakat Sebagai Diskursus(0)
- Celana Pendek Dilarang Masuk(0)
- MENEKUK AGAMA, MEMBANGUN TAHTA, Kebijakan Agama Orde Baru(2)
- Negara Bakal Mengatur Soal Kerukunan Umat(0)
- Rh. Atong Tjakradinata: Kita Hanya Ingin Mengingat Sejarah(0)
- Landasan Islam Menghapus Diskriminasi Agama dan Kepercayaan(0)
- Jejak Identitas Perempuan Tionghoa dalam Karya Sastra (2)(0)
- Papuangan Padang: Sisa Kedigjayaan Pemerintahan Lokal(0)
- Matinya Erau dari Tradisi ke Politisasi Etnik(0)