Srinthil Edisi 19: Gerak sosial perempuan miskin kota
Download tidak tersedia
Yang Perempuan yang Bergerak. Sebuah perubahan telah menerpa kota yang sepertinya tidak diperkirakan sebelumnya. Rakyat miskin yang kini bergerak dalam menggugat pemerintah kota dan berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasarnya didominasi oleh kaum perempuan.
Pada tahun 1970an pernah muncul sebuah kebijakan untuk menjadikanJakarta sebagai Kota Tertutup. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mencegah perpindahan penduduk dari luar Jakarta ke Jakarta karena penduduk Jakarta dianggap sudah berlebih, apalagi yang datang kebanyakan bukan tenaga kerja “terampil”. Arti lain dari kebijakan ini adalah semua penduduk yang boleh tinggal di Jakarta adalah mereka yang mempunyai KTP Jakarta.
Pada akhirnya sudah bisa ditebak, maksud dari kebijakan ini tak lain adalah mencegah masuknya orangorang miskin ke Jakarta, khususnya tukang becak yang pada waktu itu jumlahnya telah mencapai 15 persen dari keseluruhan angkatan kerja di Jakarta (Azuma, 2001). Kebijakan ini yang akhirnya ditindaklanjuti dengan peraturan daerah yang membatasi/ melarang becak beroperasi di Jakarta memang bisa mendesak becak keluar dari Jakarta, tapi tidak bisa mencegah orang-orang desa masuk ke Jakarta. Jakarta kemudian penuh dan populasinya menjadi nomor tujuh terbesar di dunia. Walaupun mulai era 90an migrasi ke Jakarta sudah menurun, tetapi kepadatan Jakarta sekarang ini telah menjadi ersoalan yang tidak mudah ditangani. Dan pada akhirnya kotakota lain pun mengalami nasib yang sama.
Pencarian
Kategori Srinthil ID
- Srinthil edisi 24: Perempuan dalam Lingkaran Ritus Ziarah
- Srinthil edisi 23: Perempuan petani mengelola perubahan
- Srinthil edisi 22: Tuak Tradisi dan Perempuan
- Srinthil edisi 21 : Urban Sufism
- Srinthil edisi 20 : Perempuan di atas lumpur
- Srinthil Edisi 19: Gerak sosial perempuan miskin kota
- Srinthil 18 : Gerwani
- Srinthil 17 : Jilbab, Komodifikasi, dan Pergulatan Identitas Islam
- Srinthil 16 : Dilema Status Kewarganegaraan Perempuan Tionghoa Miskin
- Srinthil 15 : Jejak Negosiasi Perempuan Aceh
- Srinthil 14 : Balian Bawe : Keperkasaan Perempuan Mulai Tenggelam
- Srinthil 13 : Tandha’ : Jungkir Balik Kekuasaan Laki-laki Madura
- Srinthil 12 : Penari Gandrung dan Gerak Sosial Banyuwangi
- Srinthil 11: Perempuan dalam Layar Kaca
- Srinthil 10 : Perempuan dan Komodifikasi Seksualitas
Random Post
- Manifesto Bencana Industri(0)
- Etnisitas(0)
- Kiai Nyeni(0)
- Pesantren Kecapi dan Kecapi Pesantren(0)
- Islam dan Pluralisme Agama(0)
- Pajaga, Simbol dan Alat Negosiasi Kultural(0)
- Pajaga, Simbol dan Alat Negosiasi Kultural(0)
- Melindungi Agama dan Tuhan, Perlukah?(0)
- Perempuan Seni Tradisi dan Problem Teknokrasi(0)
- Ketika Kategori Kultural Semakin Cair(0)
- Perempuan Tandha dalam Masyarakat Madura(0)
- RUU Kependudukan dan Pembangunan Keluarga(0)
- Pluralisme Itu Rancangan Tuhan(0)
- Ludruk Sebagai Media Resistensi(0)
- Lukisan Mutamakkin dalam Teks Kajen(0)