Warga Pengungsi Sampaikan Unek-uneknya di Tengah Panggung Ketoprak

admin | 21 - Apr - 2008

Inilah uniknya bila ketoprak mentas di arena pengungsian korban lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo. Malam kemarin, Senin, 20 Agustus, pukul 20.00 WIB, di tengah-tengah pagelaran grup ketoprak Ganesa Tiwikrama asal Kota Kediri, yang berlakon “Sayembara Joko Baru Klinting” ini perwakilan korban menyampaikan unek-uneknya kepada pemerintah.

Salah seorang pengungsi menceritakan bagaimana dirinya dan sejumlah tetangga desanya dulu dibohongi oleh kepala desanya mengenai pembelian tanah yang kini dimanfaatkan untuk pengeboran gas milik Lapindo itu.

“Dulu katanya tanah itu dibeli untuk keperluan ladang peternakan. Eh, ternyata untuk pengeboran gas. Kami merasa dibohongi. Sekarang malah kejadiannya seperti ini,” ujarnya.Lebih lanjut, pria berkumis ini menantang Presiden SBY agar datang langsung ke tempat pengungsian dan melihat kondisi para pengungsi yang menderita akibat ditenggelamkan harta benda dan terusir dari tanah leluhurnya.“Kalo Presiden SBY mau datang ke sini (Pasar Baru Porong, Red.) ya silahkan. Kami menyambut secara terbuka. Tapi dia juga harus bisa menyelesaikan masalah ganti rugi kami ini, kalo nggak, biar saya saja yang jadi presiden,” ujarnya. Kontan saja pernyataan ini disambut tepuk tangan warga dan penonton yang memadati sekeliling panggung ketoprak.

Setelah melontarkan tuntutannya, neberapa saat kemudian perwakilan warga ini turun panggung diiringi oleh Cak Jambul yang malam itu sempat melontarkan banyolan yang membuat penonton tertawa ger-geran.

Lakon “Sayembara Joko Baru Klinting” adalah cerita tradisional rakyat yang mengambil setting sosial-politik Kerajaan Pengging. Alkisah, Kerajaan Pengging tertimpa bencana banjir bandang yang menenggelamkan seluruh isi kampung. Bencana ini disebabkan ulah para penguasa dan antek-anteknya yang korup dan menindas. Tak satu pun orang yang bisa menyelamatkan dan menghentikan banjir bandang itu kecuali Joko Baru Klinting yang hidupnya sering dikuyo-kuyo, dihina dan disepelekan, namun yang memiliki sifat jujur, baik hati dan pembela kebenaran sejati.

Kisah ini diharapkan bisa memberi inspirasi bagi warga korban Lapindo untuk terus menegakkan kebenaran dan meluruskan penguasa dan antek-anteknya yang lalim dan menindas. Desantara / Gebrak Lapindo



Tulisan sebelumnya:
«

Tulisan sesudahnya:
»

Isi Komentar