Belanda merampas Tanah Makam, Lapindo merampas Tanah dan Tempat Tinggal?
Gebrak Lapindo | 21 - Apr - 2008Tepuk tangan meriah bukan hanya mewarnai pembacaan naskah ‘Proklamati’ dalam upacara pembukaan Aksi Bersama Korban Lapindo, Gebrak Lapindo, pagi kemarin, Senin, 20 Agustus 2007. Pidato sambutan inspektur upacara yang dibacakan Ahmad Zainul Hamdi yang akrab dipanggil Inung juga tak kalah riuhnya memperoleh sambutan tepuk tangan warga.Inung yang juga koordinator Bahsul Masta’il dan Doa Bersama Lintas Iman, Gebrak Lapindo, dalam pidatonya menganalogikan kejahatan Lapindo dengan kejahatan penjajah Belanda.
Menurut Inung, bila Diponegoro, pahlawan nasional kita, melawan Belanda karena penjajah itu telah merampas tanah makam leluhurnya, maka Perusahaan Lapindo Brantas, Inc. yang dikendalikan oleh keluarga Bakrie telah merampas tanah dan tempat tinggal warga Porong Sidoarjo.
“Maka sebenarnya Lapindo itu lebih kejam, dan karena itu harus terus kita lawan,” teriak Inung.
Kontan saja pidato orasi ini disambut tepuk tangan warga, dan sebagian menyela dan berteriak “betul, betul..!!”. Warga korban lumpur Lapindo yang kini mengungsi di Pasar Baru Porong dan belum memperoleh kejelasan nasibnya ini terus bersemangat menyuarakan tuntutannya kepada Lapindo dan pemerintah, yakni ganti rugi “cash and carry”.
Upacara ini juga diisi dengan pengibaran bendera merah putih setengah tiang dan menyanyikan Indonesia Raya.
Gebrak Lapindo (Gerakan Bersama Rakyat Untuk Korban Lapindo) adalah sebuah koalisi antara masyarakat korban Lapindo di Pasar Baru Porong, beberapa pondok pesantren, LSM, tokoh-tokoh lintas agama dan perguruan tinggi yang secara bersama-sama memberi dukungan bagi perjuangan masyarakat korban. Lembaga-lembaga yang terlibat di dalamnya adalah Paguyuban Rakyat Renokenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak), Balai Rakyat Korban Lumpur Lapindo (Bara Kalap), Yayasan Desantara (Depok), Wahid Institute (Jakarta), Paras Indonesia, Up Link Simpul Korban Lapindo Sidoarjo (Kolaps), P3M (Jakarta), Eureka Foundation, IRCAS Ponorogo, RIAK (Jember), PUSPeK Averroes (Malang), POLMA (Paguyuban Organisasi Ludruk Malang Raya), C-Mars (Surabaya), Dewan Kesenian Surabaya, Hamim (Jember), Songgolangit (Kediri), Yayasan Tantular (Malang), Pesantren Salafiyah (Jember), Pesantren Roudlatul Ulum (Jember), Biro Pengabdian Masyarakat PP Anuqoyah (Sumenep), Paguyuban Warga Stren Kali Surabaya, Serikat Dosen Progresif Unair (Surabaya), Yayasan Sejahtera Bina Bangsa (Makasar), Lafadl Inisiative (Yogjakarta), Komite Perjuangan Rakyat Miskin (Makasar), Komunitas Azan (Pesantren Cipasung, Tasikmalaya), Lapar Makasar, dan P3M STAIN Ponorogo. Desantara / Gebrak Lapindo
Tweet
« Warga Pengungsi Sampaikan Unek-uneknya di Tengah Panggung Ketoprak
Tulisan sesudahnya:
Kejahatan Hukum terhadap Masyarakat (Catatan dari FGD RKUHP di Makassar) »
Pencarian
Kategori Esai ID
- Matinya Erau dari Tradisi ke Politisasi Etnik
- Menimbang-nimbang Kemaslahatan Undang-Undang Desa 2013
- Islam Kutai dan Persinggungan Politik
- “Menciptakan Seni Alternatif bagi Masyarakat”
- Paraben andi’ ana’, Belenjer andi’ Lake (Perawan Punya Anak, Janda Punya Suami): Kritik Sosial Perempuan Seni Madura terhadap Santri Coret
- Tanah dan Pergeseran Kosmologi Dayak Kenyah
- Prahara Budaya: Refleksi Peradaban Manusia Dayak
- Memahami Klaim Kebenaran Agama: Suatu Refleksi Filosofis
- Sejarah Masyarakat Dayak Kenyah Lepoq Jalan Lung Anai, Kutai Kartanegara
- Komunitas Nyerakat : Geliat di Tengah Gempuran Arus Modernitas
- Bisnis Perizinan Kuasa Pertambangan dan Geliat Pilkada Kota Samarinda
- Perempuan Kampung Pamanah di Industri Tenun Sarung Samarinda
- Pesantren Tegalrejo: Lautan di Lereng Merbabu
- Adat, Hukum dan Dinamika Subjek Dalam Debat Kumpul Kebo di Mentawai
- Wajah Lain Dari Tegalrejo
Random Post
- Dayak dalam Imajinasi Politik Elit(0)
- Banjir, Akibat Hilangnya Kearifan Tradisi Lokal(0)
- Mempertimbangkan Politik Multikultural(0)
- Berebut Makna Dalam Kasada(0)
- Rancangan Perda Kabupaten Cianjur ttg Pelaksanaan Syariat Islam di Kabupaten Cianjur(0)
- Kita Juga Bisa Rukun(0)
- Ini Seharusnya Dijaga(0)
- Srinthil 11: Perempuan dalam Layar Kaca(0)
- Test tennese Flood(0)
- Ki Supangi: Wong Malang Ora Oleh Untung(0)
- Chicklit: Dari Perempuan untuk Perempuan(0)
- Konversi dan Problem Kerukunan Beragama(0)
- Representasi dalam Spiritualitas Sedulur Sikep(0)
- Islam Khalwatiyah bag. 3(0)
- Menimang Kembali Eksistensi Bahasa Sunda(0)