Pertemuan Tahunan dan Maulid Nabi di Komunitas Khalwatiyah
admin | 7 - Apr - 2008Tarekat yang berpusat di daerah Marros ini tersebar hampir di seluruh wilayah selatan hingga barat Sulawesi Selatan; Bulukumba, Bantaeng, Jenepoto, Takalar, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep dan Barru.Upacara tahunan yang diadakan di Marros pada setiap 10 Rabiulawwal dihadiri oleh puluhan ribu pengikut tarekat ini.Ada satu ajaran menarik dari tarekat ini, yaitu ia tetap mewajibkan shalat Dhuhur setelah melakukan shalat Jum'at, karena baginya, khutbah tidak mungkin dapat menggantikan dua rakaat Dhuhur.
Judul : Pertemuan Tahunan dan Maulid Nabi di Komunitas Khalwatiyah Daerah : Patte'ne, Marros, Sulawesi Selatan Tgl/bln/thn : 31 Mei – 2 Juni 2002 Durasi : 13 menit
This Desantara's footage is Available on Call
"Bagaimana khutbah bisa menggantikan shalat. Khatib selalu menghadap ke timur dan mengucapkan kalimat selain bahasa Arab, sedangkan shalat kan harus menghadap kiblat dan hanya boleh mengucapkan dalam bahasa Arab". Kini, para pengikut tarekat Khalwatiyah ini mengalami nasib yang kurang beruntung. Kritik, stereotype, pandangan-pandangan miring dari sebagian kaum muslim seringkali dialamatkan kepada mereka. Bukan saja soal pemaknaan mereka tentang shalat Jum'at, tetapi juga menyangkut banyak pemikiran dan perilaku keagamaan mereka.
Tweet
« Upacara Seren Taon di Cigugur
Tulisan sesudahnya:
Papuangan Padang: Sisa Kedigjayaan Pemerintahan Lokal »
Pencarian
Kategori Berita ID
- Komunitas Lokal, Krisis Ekologis dan Budaya : Sebuah Diskusi Awal
- Bermufakat Melawan Perusak Lingkungan
- LP USU – Desantara Foundation gelar diskusi buku
- Dakwah Membawa Amarah
- Pelatihan Fotografi dalam Perspektif Multikultural
- Kami Ingin Hidup Berdampingan: Kabar dari Ahmadiyah Makassar
- Kronologis Penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik, Banten
- LOWONGAN PEKERJAAN: Staf Keuangan
- Susahnya Menjaga Kewarasan di Negeri ini
- Anarkisme Pembangunan di Atas Situs Benteng Somba Opu Makassar
- Sedulur Sikep, Sedulur (Saudara) yang sering disalahtafsirkan
- Seni dan Gerakan Sosial
- Problematika dan Siasat Ekonomi Perempuan Porong
- Penulis buku Bencana Industri merasakan adanya intimidasi
- Diskusi Tentang Film Perempuan Multikultural
Random Post
- Gandrang Bulo, Kritik Kocak Seniman Rakyat(0)
- Appatinro Bine: Kami Jaga Sendiri Alam Kami(0)
- Dayak Dermayu, Disesatkan MUI Tapi Disayang Warga Indramayu(0)
- Gandrung Versus Syekh Wali Lanang(0)
- Membaca Dokumen Multikultural Di Kabupaten Pati Saat Ini(1)
- Tak Ada Agama yang Lebih Benar, Tidak Ada Agama yang Tidak Sah(0)
- Dituduh Aliran Sesat, Warga Komunitas Adat Salena Tewas Ditembak Polisi(0)
- Mazhab Birmingham dan Mazhab Frankfurt(0)
- Komunitas Karampuang: Bertahan Mengawal Tradisi(0)
- Test tennese Flood(0)
- Apa Urusannya Negara Melarang Ahmadiyah (dan yang lainnya)?!(0)
- Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis(2)
- Lagu atau Nasyid?(0)
- Pos Fordisme(0)
- Cikoang bagian 1(0)