PUSPeK Averroes
admin | 5 - Mar - 2008Komunitas Pusat Studi Dan Pengembangan Kebudayaan alias PUSPeK Averroes bisa dibilang sebagai sub kultur (mungkin juga cross culture) dari Averroes Community, baik secara historis maupun secara emosional. Sebagai lembaga tertua di Averroes, kesejarahan Puspek so pasti include dalam sejarah panjang Averroes Community nan penuh romantika dan bunga-bunga api.
Dari ngobrol dengan beberapa founding fathers terungkap bahwa (PUSPeK) Averroes bermula dari stylewa ‘alaa aaliihi wa shohbihi ajma’in,terbentuklah kelompok studi yang diberi nama Averroes Studies Forum (ASF) sekitar pertengahan tahun 1995. Hadirnya ASF pada hakekatnya adalah berhajat untuk mengukuhkan diri sebagai bagian dari gerakan intelektual muda. Dengan hanya berbekal semangat, ASF memangterlalu “hijau” dalam banyak hal -terutamadari segiqualifikasi-untuk mengidentifikasi diri layaknya intelektual beneran. Namun, upaya terus menerus yang dilakukan oleh orang-orang muda di ASF cukup berarti. Melalui intensitas diskusi dan penyebaran karya-karya tulisan di media-media lokal seperti Malang Pos dan media nasional seperti Jawa Pos, Surya, maupun Kompas telah sedikit menghantarkanASFdikenal di Malang, terutama di kalangan organisasi-organisasi mahasiswa dan kepemudaan. anak muda kala itu, di saat menjamurnya kelompok-kelompok kajian di berbagai situs gerakan mahasiswa. Atas inisiasi beberapa aktivis muda kultural di Malang seperti Saiful Arif, Badi’ Zamanil Masnur, Sofyan J Anom,
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. ASF lantas mulai berhitung untuk berbenah diri. Banyak hal, mulai dari memperbesar komunitas, pembenahan di tingkat aksi, dan yang lebih penting adalah orientasi kajian. Cukup menggembirakan ketika ASF bisa diterima sebagai tempat berteduhbagi berbagai aktifis di Malang dengan beragam identitas budaya dan disiplin ilmu. Berangkat dari apresiasi yang menggembirakan ini, ASF kemudian mewadahi potensi yang besar itu dalam sebuah bingkai kelompok kajian yang luas fokus garapannya. Dari sinilah ASF lantas memaknai kebudayaan sebagai naungan bersama, sebab intepretasi kebudayaan tidak semata mata dalam definisi Koencoroningrat, apalagi sekedar disama artikankan dengan seni. Lebih dari itu kebudayaan bisa dimaknai laiknya warna warni kehidupan beserta dinamikanya. Kebudayaan selalu bisa dibincang di dalam berbagai ruang, baik politik, ekonomi, sosial, agama, maupun budaya dalam spektrum disiplin antropologi. Namun kompleksitas cakupan kebudayaan bukan berarti lantas membuatkerja-kerja ASF yang telah dilakukan bertahun-tahun menjadi ambigu dan kabur. Justru dengan terma kebudayaan punggawa Averroes ingin mempertegas identitasnya dengan mengambanmisi “Membangun Wacana Kritis Rakyat”
Untuk memenuhi target seperti di atas, maka pada tanggal 20 Mei 1998 ASF merubah namanya menjadi Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK) AVERROES. Pengambikan nama kebudayaan dalam AVERROES, tentu bukan karena ingin menjadikannya sebagai satu-satunya otoritas pengembang kebudayaan, namun pada upaya untuk menuntun eksplorasi pemikiran. PUSPeK Averroespun harus menata kelembagaan ketika penuangan gagasan pemikiran tidak cukup mengandalkan media massa yangterbatas. Atas pertimbangan strategis, pegiat PUSPek Averroes menggagas untuk membentuk organ sayap penerbitan, Averroes Press. Untuk kepentingan strategis pula kelembagaan PUSPeK Averroes harus memiliki legitimasi yuridis sehingga terbentuklah Yayasan Averroes berbekal Akte Notaris H. Chusen Bisri, SH No.16 Tanggal 13 November 2001. PUSPeK Averroes dan Averroes Press akhirnya menjadi Lembaga otonom di Bawah Yayasan Averroes.
Tahun 2004 Yayasan Averroes membentuk dua lembaga baru, 1.Placid’s Averroes yang concern terhadap Kebijakan Publik dan community development, serta 2.Averroes Bisnis Center yang fokus terhadap kajian dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Setelah Konggres Yayasan Averroes tahun 2007, Averroes status hukumnya berubah menjadi Perkumpulan. Pada perkembangan terkini, Averroes Community juga mengapresiasi keinginan para averroes untuk secara khusus mewadahi kajian gender hingga terbentuklah Komunitas Study Gender (KSG) di tahun 2008.
Alamat : Jalan. Candi Sewu 5 A Malang, Jawa Timur
Telp: 0341-492094
Fax: 0341-460017
E-mail: puspek_averroes@yahoo.com
Versi bahasa Inggris belum ada
Tulisan sebelumnya:
« Richard Hoggart
Tulisan sesudahnya:
Sunda Wiwitan: Tidak Mengenal Samawi dan Ardhi »
Pencarian
Kategori Jejaring
Random Post
- Statement Desantara Foundation(0)
- Using Banyuwangi(0)
- Perempuan Tandha dalam Masyarakat Madura(0)
- Pelatihan Fotografi dalam Perspektif Multikultural(0)
- Seni dan Gerakan Sosial(0)
- Gereja Gekindo Getsemane: Setelah Dua Tahun Disegel, Kini Dibongkar(0)
- Identitas Sebagai Proyek Politik(0)
- Memandang Sang Eksotis(0)
- Bissu: Pergulatan dan Peranannya di Masyarakat Bugis(2)
- Hikayat Si Baik melawan Si Jahat(2)
- Deport 9 ed. Indonesia(0)
- Diskriminasi Sistemik(0)
- Pajaga, Simbol dan Alat Negosiasi Kultural(0)
- Berkesenian dalam Bahstul Masail NU(0)
- Appatinro Bine: Kami Jaga Sendiri Alam Kami(0)