Upacara ritual Arajang di Komunitas Bissu
admin | 7 - Feb - 2008Menghadirkan Bissu bagi sebagaian warga masyarakat Sulawesi Selatan bukan hanya sekedar kerinduan masa lalu. Keberadaan dan peran Bissu dalam upacara-upacara tertentu seperti mappalili atau yang lain dipandang sangat penting. Bissu dipercaya sebagai pemimpin dalam upacara ritual, menyambungkan aspirasi manusia kepada Tuhan. Ritual tahunan pensucian arajang (pusaka) Puang Wali yang dilakukan selama tiga hari tiga malam di bulan Syura ini peran penting Bissu terlihat nyata.
Judul : Upacara ritual Arajang di Komunitas Bissu Daerah : Pangkep, Sulawesi Selatan Tgl/bln/thn : 25 Maret 2002 Durasi : 32 menit
This Desantara's footage is Available on Call
Bau asap kemenyan, sesajian dari 100 ekor ayam putih, kembang setaman, pelbagai jenis makanan hingga kepala kerbau, menambah daya mistis dari upacara pensucian arajang ini. Ritual dihadiri oleh ratusan orang dari keluarga dan jamaah Puang Wali. Imam desa beserta sejumlah warga membaca barzanzi hingga selesai, kemudian dilanjutkan oleh para Bissu membaca doa dalam bahasa torilangi, dan disambung dengan ma'girri', yaitu menari mengitari pusat sesajian sambil menghunjamkan keris ke beberapa bagian tubuh masing-masing dan disaksikan oleh semua yang hadir, termasuk Puang Wali dan para pengikutnya, tanpa ada setetes darah pun yang mengalir dari bekas tusukan keris tersebut. Begitulah ma'girri' Bissu, terasa semakin sakral dan mistis.
Tweet
« Upacara Pernikahan Adat di Wetu Telu
Tulisan sesudahnya:
Upacara Mamat Bali Akang Suku Dayak Kenyah »
Pencarian
Kategori Esai ID
- Matinya Erau dari Tradisi ke Politisasi Etnik
- Menimbang-nimbang Kemaslahatan Undang-Undang Desa 2013
- Islam Kutai dan Persinggungan Politik
- “Menciptakan Seni Alternatif bagi Masyarakat”
- Paraben andi’ ana’, Belenjer andi’ Lake (Perawan Punya Anak, Janda Punya Suami): Kritik Sosial Perempuan Seni Madura terhadap Santri Coret
- Tanah dan Pergeseran Kosmologi Dayak Kenyah
- Prahara Budaya: Refleksi Peradaban Manusia Dayak
- Memahami Klaim Kebenaran Agama: Suatu Refleksi Filosofis
- Sejarah Masyarakat Dayak Kenyah Lepoq Jalan Lung Anai, Kutai Kartanegara
- Komunitas Nyerakat : Geliat di Tengah Gempuran Arus Modernitas
- Bisnis Perizinan Kuasa Pertambangan dan Geliat Pilkada Kota Samarinda
- Perempuan Kampung Pamanah di Industri Tenun Sarung Samarinda
- Pesantren Tegalrejo: Lautan di Lereng Merbabu
- Adat, Hukum dan Dinamika Subjek Dalam Debat Kumpul Kebo di Mentawai
- Wajah Lain Dari Tegalrejo
Random Post
- Kerawang antara Perdebatan dan Industri (II)(0)
- Put Mu’inah: Orang PKI Juga Ber-Tuhan(1)
- Upacara Serentaon(0)
- Jidat Yang Hitam Bukan Menjadi Ukuran(0)
- Marjinalisasi dan Misrepresentasi Pribumi Papua (2)(0)
- Komunitas Onto: Dari Onto Sejarah Bantaeng Dimulai(0)
- Jalan Menuju Peneguhan Identitas ke-Using-an(0)
- Potret Angkuh Diskriminasi di Kuningan(0)
- Dewan Kesenian Di Mata Para Seniman(0)
- Pertemuan Tahunan dan Maulid Nabi di Komunitas Khalwatiyah(0)
- Gandrung dan Identitas Daerah(0)
- Gender dan Nasionalisme(0)
- Peran Sosial dan Stereotip Sosial(0)
- “Titip Sampah” Sebagai Sebuah Wujud Keragaman dalam Penanganan Sampah Masyarakat Kota Medan(0)
- Penjemputan Paksa Sang Tertuduh ‘Penoda Agama’(0)